Friday, October 8

Hanya Berharap

Mencernanya, seperti harus mengalahkan sejuta tusukan pedang. Tidak terlalu sulit memang, karena sejuta adalah bilangan yang terdefinisi.

Lalu, apakah lantas aku menjadi salah hanya karena dua kata tersebut? Aku tak pernah memaksakan kehendakku. Aku juga tak pernah mensubversimu secara frontal. Perkara yang sungguh sangat ingin aku hindari.

Dan kaupun cuek. Tetapi, --lagi-lagi-- aku menjadi orang yang salah. Salah telah jatuh pada lubang yang salah. Salah telah jatuh cinta pada pacar orang, salah telah jatuh cinta sama orang yang nggak mencintai diri ini. Tak peduli apapun alasannya, aku tetaplah salah.

Dan kaupun masih cuek. Masih tetap menganggapku sesuatu yang tak pernah ada, goib. Lalu, aku tetaplah salah. Bahkan dengan argumen-argumen fisis dan psikis.

Ok, Ok, kau masih cuek, dan tak peduli. Dan seperti biasa, aku adalah orang yang salah, pada posisi yang salah, pada semua hal yang telah aku lakukan padamu sebagai sebuah obyek riil yang benar-benar aku sayangi.

Kalaulah semuanya menjadi tak berarti diakhir nanti, aku yakin, Tuhan lebih tahu atas apa yang aku lakukan untukmu dan apa yang benar-benar untukmu. Aku tak yakin, tapi sepertinya semua yang aku lakukan selama ini hanyalah untukmu.

Well, sesalah apapun, aku HANYA BERHARAP saja, tidak pernah lebih.


=====
Budi -

"Surrender, or be blown into 17,670,002 microcells!"

No comments: