:cuma buat Yellow
Rindu ini sepi
Relung sesak sisi hati
Kaukah itu serpihan imaji?
Rinduku urai sunyi
Terpasung pada hari
Oh, Bidadari titisan dewi
Kapankah kau turun ke bumi?
Temukan aku yang terkapar mati
Di celah rindu tak bertepi
Demi rindu yang tak terperi,
Kumenantimu di ujung mimpi
;bdiu
Sunday, November 13
Thursday, October 27
Would You..
:cuma buat Yellow
Ingin aku berterus terang padamu
Tentang niatku menelisip ke sela hatimu
Menjadikanmu pendamping hidupku
Tapi terkadang aku ragu,
Adakah diriku walau secuil di hatimu?
Atau jangan-jangan ini hanya kebodohanku
Menafsirkan segala isyarat mata itu
Tapi biarkanlah,
Karena aku benar-benar mencintaimu
Dengan segala anomaliku, anomalimu
Dan segala keganjilan hasrat di hatiku
Maukah kau menjadi kekasihku?
;bdiu
Ingin aku berterus terang padamu
Tentang niatku menelisip ke sela hatimu
Menjadikanmu pendamping hidupku
Tapi terkadang aku ragu,
Adakah diriku walau secuil di hatimu?
Atau jangan-jangan ini hanya kebodohanku
Menafsirkan segala isyarat mata itu
Tapi biarkanlah,
Karena aku benar-benar mencintaimu
Dengan segala anomaliku, anomalimu
Dan segala keganjilan hasrat di hatiku
Maukah kau menjadi kekasihku?
;bdiu
Diamlah Disitu, Nona
:cuma buat Yellow
Diamlah disitu, Nona
Biarkan kunikmati senyummu sejenak
Untuk sekedar mengobatkan kerinduan
Yang berjelaga di dadaku ini
Lengkapilah gelisahku kini
Demi memikirkanmu barang sehari
Dan bayangmu yang berlari-lari, menari-nari
Di sudut-sudut sepi kepalaku ini
Andai saja dapat kuhentikan waktu
Akan kuhentikan barang sejam, duajam
Dan akan kutatapi wajahmu lekat-lekat
Karena kutahu kau akan pergi setelah ini
Meski mungkin kita akan bertemu lagi
Di lain hati, lain hari
;bdiu, suatu saat di ruang penat
Diamlah disitu, Nona
Biarkan kunikmati senyummu sejenak
Untuk sekedar mengobatkan kerinduan
Yang berjelaga di dadaku ini
Lengkapilah gelisahku kini
Demi memikirkanmu barang sehari
Dan bayangmu yang berlari-lari, menari-nari
Di sudut-sudut sepi kepalaku ini
Andai saja dapat kuhentikan waktu
Akan kuhentikan barang sejam, duajam
Dan akan kutatapi wajahmu lekat-lekat
Karena kutahu kau akan pergi setelah ini
Meski mungkin kita akan bertemu lagi
Di lain hati, lain hari
;bdiu, suatu saat di ruang penat
Sunday, October 23
Menanti Sebuah Jawaban*
:cuma buat Yellow
Ya, lagi-lagi aku stag disini, menantimu lagi..
;bdiu
Aku tak bisa luluhkan hatimu,
dan aku tak bisa menyentuh cintamu
Seiring jejak kakiku bergetar,
aku telah terpagut oleh cintamu
Menelusup hariku dengan harapan,
namun kau masih terdiam membisu
Sepenuhnya aku ingin memelukmu,
mendekap penuh harapan tuk mencintaimu
Setulusnya aku akan terus menunggu,
menanti sebuah jawaban tuk memilikimu
Betapa pilunya rindu menusuk jiwaku,
semoga kau tahu isi hatiku
Dan seiring waktu yang terus berputar,
aku masih terhanyut dalam mimpiku
*) Padi
Ya, lagi-lagi aku stag disini, menantimu lagi..
;bdiu
Thursday, October 13
Akhirnya*
kusadari akhirnya
kerapuhan imanku
telah membawa jiwa dan ragaku
ke dalam dunia yang tak tentu arah
kusadari akhirnya
Kau tiada duanya
tempat memohon beraneka pinta
tempat berlindung dari segala mara bahaya
oh Tuhan, mohon ampun
atas dosa dan dosa selama ini
aku tak menjalankan perintah-Mu
tak perdulikan nama-Mu
tenggelam melupakan diri-Mu
Oh Tuhan mohon ampun
atas dosa dan dosa
sempatkanlah aku bertobat
hidup di jalan-Mu
tuk penuhi kewajibanku
sebelum tutup usia
kembali pada-Mu
*) GIGI
Entah kenapa, pas dengerin lagu ini tadi, nangis..
;bdiu
Monday, October 10
Tak Hanya Sekedar Kata
:Yellow
Haruskah kuungkapkan apa yang ada di hati ini setelah apa yang ku korbankan selama ini untukmu? Tidakkah cukup kutunjukkan rasa ini dengan semua yang kuperbuat untukmu? Tunjukkanlah itikad bahwa kau menyadari itu, sebelum ku menyadari bahwa aku sudah jadi manusia yang bodoh telah mengarungi sakit hatiku selama itu hanya untuk menunggumu mengerti apa niat dan maksudku.
Jika wanita itu adalah sebuah benda berkompartemen sepuluh, sembilan kompartemen adalah perasaan dan sisanya adalah logika, mengapa kau tak memainkan perasaanmu yang sembilan kompartemen itu, lalu sadarilah, Nona, bahwa aku telah menyayangimu sepenuh hati ini, meski mungkin aku tak pernah mengungkapnya kepadamu.
Bukankah cinta tidak hanya sekedar kata?
Mungkin wanita sulit dinalar, dan mungkin engkau butuh sesuatu yang eksplisit dariku untuk membuatmu percaya bahwa cerita-cerita yang pernah kau dengar tentang perasaanku padamu itu adalah benar adanya.
;bdiu
Haruskah kuungkapkan apa yang ada di hati ini setelah apa yang ku korbankan selama ini untukmu? Tidakkah cukup kutunjukkan rasa ini dengan semua yang kuperbuat untukmu? Tunjukkanlah itikad bahwa kau menyadari itu, sebelum ku menyadari bahwa aku sudah jadi manusia yang bodoh telah mengarungi sakit hatiku selama itu hanya untuk menunggumu mengerti apa niat dan maksudku.
Jika wanita itu adalah sebuah benda berkompartemen sepuluh, sembilan kompartemen adalah perasaan dan sisanya adalah logika, mengapa kau tak memainkan perasaanmu yang sembilan kompartemen itu, lalu sadarilah, Nona, bahwa aku telah menyayangimu sepenuh hati ini, meski mungkin aku tak pernah mengungkapnya kepadamu.
Bukankah cinta tidak hanya sekedar kata?
Mungkin wanita sulit dinalar, dan mungkin engkau butuh sesuatu yang eksplisit dariku untuk membuatmu percaya bahwa cerita-cerita yang pernah kau dengar tentang perasaanku padamu itu adalah benar adanya.
;bdiu
Tuesday, September 20
Terlanjur*
:cuma buat Yellow
Katakanlah padaku bila engkau mau
Melabuhkan hatimu bersandar pada hidupku
Kau tahu aku tak bisa jauh darimu
Walau hanya sekedar sejenak berpaling saja
Biarkan semua orang tahu kau memang kekasihku
Karena ku terlanjur untuk mencintai dirimu
Percayalah padaku yakinkan dirimu
Menepiskan perasaan atas masa lalumu itu
Persilahkan saja aku yang mengerti kamu
Memaksa tuk melupakan tentang kekasihmu itu
*) Padi
Thursday, June 9
Hujanku
Hujanku tak salah waktu
Membasahi setumpuk ragu
Membuatnya menggigil kaku
Hujanku salahkanku
Mendekap bisu sebungkus pilu
Membeku bak sebongkah batu
Hujanku bangunkanku
Mengejar bayangmu, Hai, semakhluk ayu
Yang berlari tersenyum menantangku
;bdiu
Membasahi setumpuk ragu
Membuatnya menggigil kaku
Hujanku salahkanku
Mendekap bisu sebungkus pilu
Membeku bak sebongkah batu
Hujanku bangunkanku
Mengejar bayangmu, Hai, semakhluk ayu
Yang berlari tersenyum menantangku
;bdiu
Monday, June 6
Ijinkanlah
Tuhan,
Yang rizki-Nya kumakan,
Tapi Subuh-Nya kulupakan
Yang nikmat-Nya kurasakan,
Tapi Subuh-Nya kulalaikan
Telah Kau bukakan jalan terjal untuk kulalui
Kau bekali aku dengan sejumput keberanian
Kau persenjatai aku dengan kepercayaan
Ijinkanlah kumengejar cintaku di dunia ini
Aku takkan peduli aral dan duri
Asal Kau mengijini, ku kan teguhkan hati
Demi dia ciptaan-Mu yang terindah
Tuhan, ini bukan sebuah retorik
Adakah dia untukku?
;bdiu
Yang rizki-Nya kumakan,
Tapi Subuh-Nya kulupakan
Yang nikmat-Nya kurasakan,
Tapi Subuh-Nya kulalaikan
Telah Kau bukakan jalan terjal untuk kulalui
Kau bekali aku dengan sejumput keberanian
Kau persenjatai aku dengan kepercayaan
Ijinkanlah kumengejar cintaku di dunia ini
Aku takkan peduli aral dan duri
Asal Kau mengijini, ku kan teguhkan hati
Demi dia ciptaan-Mu yang terindah
Tuhan, ini bukan sebuah retorik
Adakah dia untukku?
;bdiu
Friday, May 20
Sudilah Engkau Menjelma
:Yellow
Sudilah engkau menjelma malam ini
Menjadi hening mimpi-mimpi
Merangkaklah di hamparan benakku
Terbanglah di langit anganku
Sudilah engkau menjelma malam ini
Menjadi palung-cekung rindu
Biaskanlah wajahmu di dinding hati ini
Cemaskanlah jiwaku yang sekarat ini
Sudilah engkau menjelma malam ini
Menjadi bintang malam temaram
Terangilah batinku yang gelap
Hiburlah mataku dengan indah cahyamu
Sudilah engkau menjelma malam ini
Menjadi engkau, dirimu sendiri
Peluklah tubuh rapuh ini
Dimana rindu tak henti menghantui
;bdiu
Sudilah engkau menjelma malam ini
Menjadi hening mimpi-mimpi
Merangkaklah di hamparan benakku
Terbanglah di langit anganku
Sudilah engkau menjelma malam ini
Menjadi palung-cekung rindu
Biaskanlah wajahmu di dinding hati ini
Cemaskanlah jiwaku yang sekarat ini
Sudilah engkau menjelma malam ini
Menjadi bintang malam temaram
Terangilah batinku yang gelap
Hiburlah mataku dengan indah cahyamu
Sudilah engkau menjelma malam ini
Menjadi engkau, dirimu sendiri
Peluklah tubuh rapuh ini
Dimana rindu tak henti menghantui
;bdiu
Ingin Sungguh Aku Bicara
:Yellow
Ingin sungguh aku bicara satu kali saja*
Tuk kuungkapkan semua rasa kacau ini padamu
Ketika hati dan kata tak bisa lagi berdusta
Dan wajahmu tak tertepiskan oleh masa
Telah lama aku membeku dan tak berdaya
Dibelai kisah yang tak pernah memihakku
Meski kau tak pernah menemaniku dikala sepi
Walau kau tak sudi meneriakiku dikala sunyi
Aku cinta engkau segenap dendam di hati
Aku cinta engkau setiap detik dan hari
Aku cinta engkau selangit hitam dan putih
Aku cinta engkau semasa haru dan sedih
Aku cinta engkau,
Meski kau tak cinta aku..
*)Akhirnya bait ini dipake Padi..
Ingin sungguh aku bicara satu kali saja*
Tuk kuungkapkan semua rasa kacau ini padamu
Ketika hati dan kata tak bisa lagi berdusta
Dan wajahmu tak tertepiskan oleh masa
Telah lama aku membeku dan tak berdaya
Dibelai kisah yang tak pernah memihakku
Meski kau tak pernah menemaniku dikala sepi
Walau kau tak sudi meneriakiku dikala sunyi
Aku cinta engkau segenap dendam di hati
Aku cinta engkau setiap detik dan hari
Aku cinta engkau selangit hitam dan putih
Aku cinta engkau semasa haru dan sedih
Aku cinta engkau,
Meski kau tak cinta aku..
*)Akhirnya bait ini dipake Padi..
Thursday, May 19
Dewi, Duniamu Seperti Engkau
:Yellow
Oh, duniamu memang sempit
Di celah-celah ini aku terjepit
Tubuh ini terkungkung dan terjebak
Menantimu di ujung jejak
Adakah tempatku di duniamu ini?
Jika kau hanya punya satu kursi
bdiu
Oh, duniamu memang sempit
Di celah-celah ini aku terjepit
Tubuh ini terkungkung dan terjebak
Menantimu di ujung jejak
Adakah tempatku di duniamu ini?
Jika kau hanya punya satu kursi
bdiu
Friday, April 15
Dua Tiga
Setahun lalu, aku pernah menjajal kekuatan melawan waktu. Hari itu adalah duadua tahun hidupku ini di dunia. Ku terombangambingkan kekuatan waktu yang begitu dahsyat.
Waktu sangat gencar menerjangku pada sekujur dimensi ini. Sedangkan aku hanya bisa membiarkannya melakukan apa saja padaku, pada dimensi ini. Aku kalah namun tak menyerah. Sementara waktu terus saja menghantamku direlung-relung dimensi nisbi ini. Dan aku masih tak menyerah.
Setahun sudah semua itu berlalu. Nampaknya diantara kami tak ada yang menyerah. Waktu tak henti-hentinya memporakporandakan benteng hati ini, sedang tentara-tentara hati gigih bertahan. Aku tak menyerah, takkan.
Aku begitu yakin, waktu kan memberikan sebuah jawaban. Jawaban atas kemurkaannya padaku sejak setahun lalu itu. Jawaban atas segala tamparan kenyataan yang berjalan pada labirin waktu ini. Jawaban atas sebuah pertanyaan: "Mengapa kau ada?"
;Happy birthday to me
Waktu sangat gencar menerjangku pada sekujur dimensi ini. Sedangkan aku hanya bisa membiarkannya melakukan apa saja padaku, pada dimensi ini. Aku kalah namun tak menyerah. Sementara waktu terus saja menghantamku direlung-relung dimensi nisbi ini. Dan aku masih tak menyerah.
Setahun sudah semua itu berlalu. Nampaknya diantara kami tak ada yang menyerah. Waktu tak henti-hentinya memporakporandakan benteng hati ini, sedang tentara-tentara hati gigih bertahan. Aku tak menyerah, takkan.
Aku begitu yakin, waktu kan memberikan sebuah jawaban. Jawaban atas kemurkaannya padaku sejak setahun lalu itu. Jawaban atas segala tamparan kenyataan yang berjalan pada labirin waktu ini. Jawaban atas sebuah pertanyaan: "Mengapa kau ada?"
;Happy birthday to me
Wednesday, April 13
Cintaku
Cintaku,
Berapa ribu puisi lagi yang harus kubuat
Berapa tahun cahaya lagi jarak yang harus kutempuh
Sungguh, begitu sulit, hanya sekedar mendapatkanmu
Cintaku,
Demi engkau, tak pernah kuberpikir duakali
Apa yang kau minta, disitu aku berada
Tapi engkau tak pernah ada, dikala rindu melanda
Cintaku,
Luka ini terlalu pedih dan dalam
Mungkin terlalu lebam dan membuatku tenggelam
Aku tak tahu lagi kemanakah aku harus melangkah
Cintaku,
Sampai disini saja semuanya
Aku berharap semoga segalanya tiada siasia
Dan sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
bdiu
;taken from Untitled41.txt on Nov 28th, 2004, 8:13
Berapa ribu puisi lagi yang harus kubuat
Berapa tahun cahaya lagi jarak yang harus kutempuh
Sungguh, begitu sulit, hanya sekedar mendapatkanmu
Cintaku,
Demi engkau, tak pernah kuberpikir duakali
Apa yang kau minta, disitu aku berada
Tapi engkau tak pernah ada, dikala rindu melanda
Cintaku,
Luka ini terlalu pedih dan dalam
Mungkin terlalu lebam dan membuatku tenggelam
Aku tak tahu lagi kemanakah aku harus melangkah
Cintaku,
Sampai disini saja semuanya
Aku berharap semoga segalanya tiada siasia
Dan sampai jumpa di kehidupan selanjutnya
bdiu
;taken from Untitled41.txt on Nov 28th, 2004, 8:13
Friday, April 8
Aku, Kau, dan Kalkulus
:Aku dan beberapa kenangan denganmu 3
Ah, tumben ku terlambat pagi itu. Kalkulus sudah mulai, kelas sudah penuh sesak. Duduk dimana? Belakang tentu. Buku usang itu ku keluarkan, sampulnya yang rapuh telah sobek dimakan bangku dan tanganku. Aduh, Integral lagi. Integral pakai lipat pula.
Hei, engkau yang kurindu ada disana, jam setengah satu dari tempatku kini. Tiba-tiba saja waktu menuntunku ke sebelahmu, pada sebuah kursi kosong. Mungkin Tuhan menyediakannya untukku.
Kau melihat kesini. Di samping kirimu kini. Seperti biasa, dengan senyummu yang memikat itu. Beruntungnya buku Kalkulusmu itu, sampulnya saja bisa merasakan hangatnya tanganmu, lembutnya jari-jarimu, sedikit hembusan nafasmu, atau aroma tubuhmu.
Kau mulai bicara, tentang malam, tentang bintang, tentang Mars, tentang Bulan. Ah, keindahan yang biasa kunikmati dikala sepi. Keindahan yang ingin kunikmati bersamamu. Aku rasa semalam aku yang meng-sms-mu tentang semua itu. Dan mungkin aku lupa meng-sms-mu bahwa semua itu tak seindah dirimu.
Sementara Kalkulus terus saja berlanjut, tak ada gelagat akan berhenti. Sedang aku semakin cemburu dengan buku Kalkulusmu itu.
;KLBK (Kelas Lalu Bangkit Kembali)
Ah, tumben ku terlambat pagi itu. Kalkulus sudah mulai, kelas sudah penuh sesak. Duduk dimana? Belakang tentu. Buku usang itu ku keluarkan, sampulnya yang rapuh telah sobek dimakan bangku dan tanganku. Aduh, Integral lagi. Integral pakai lipat pula.
Hei, engkau yang kurindu ada disana, jam setengah satu dari tempatku kini. Tiba-tiba saja waktu menuntunku ke sebelahmu, pada sebuah kursi kosong. Mungkin Tuhan menyediakannya untukku.
Kau melihat kesini. Di samping kirimu kini. Seperti biasa, dengan senyummu yang memikat itu. Beruntungnya buku Kalkulusmu itu, sampulnya saja bisa merasakan hangatnya tanganmu, lembutnya jari-jarimu, sedikit hembusan nafasmu, atau aroma tubuhmu.
Kau mulai bicara, tentang malam, tentang bintang, tentang Mars, tentang Bulan. Ah, keindahan yang biasa kunikmati dikala sepi. Keindahan yang ingin kunikmati bersamamu. Aku rasa semalam aku yang meng-sms-mu tentang semua itu. Dan mungkin aku lupa meng-sms-mu bahwa semua itu tak seindah dirimu.
Sementara Kalkulus terus saja berlanjut, tak ada gelagat akan berhenti. Sedang aku semakin cemburu dengan buku Kalkulusmu itu.
;KLBK (Kelas Lalu Bangkit Kembali)
Teringatkan Engkau
:Yellow
Kuteringatkan engkau
Suatu kala suatu masa
Ketika Bumi dan Mars dikonjungsi-Nya
Kuteringatkan engkau
Tatkala senyummu menerpa
Ditimbunan cinta yang berjelaga
Kuteringatkan engkau
Dikala tatapmu berbicara
Diantara wajahmu yang merona
;G-210, Mar 5th, 2005, 8.03 PM
Kuteringatkan engkau
Suatu kala suatu masa
Ketika Bumi dan Mars dikonjungsi-Nya
Kuteringatkan engkau
Tatkala senyummu menerpa
Ditimbunan cinta yang berjelaga
Kuteringatkan engkau
Dikala tatapmu berbicara
Diantara wajahmu yang merona
;G-210, Mar 5th, 2005, 8.03 PM
Tuesday, March 29
Hanyalah
:Jeloe
Aku hanya bisa mencinta
Mencintamu di dalam dada
Dimana kau bisa menjelma
Menjadi dirimu yang berbeda
Aku hanya bisa mencinta
Mencintamu di dalam dada
Dimana kata-kata tak bisa dusta
Dan menjamahmu tiada luarbiasa
Aku hanya bisa mencinta
Tiada mengharap apa-apa
Tanpa paksa dan pemaksa
Tanpa umpat dan cela
Aku hanya bisa mencinta
Butuh keringat untuk sebuah dusta
Lelah untuk sesuatu yang tak ku minta
Aku mencintamu, walau dengan airmata
;Missing you, much
Aku hanya bisa mencinta
Mencintamu di dalam dada
Dimana kau bisa menjelma
Menjadi dirimu yang berbeda
Aku hanya bisa mencinta
Mencintamu di dalam dada
Dimana kata-kata tak bisa dusta
Dan menjamahmu tiada luarbiasa
Aku hanya bisa mencinta
Tiada mengharap apa-apa
Tanpa paksa dan pemaksa
Tanpa umpat dan cela
Aku hanya bisa mencinta
Butuh keringat untuk sebuah dusta
Lelah untuk sesuatu yang tak ku minta
Aku mencintamu, walau dengan airmata
;Missing you, much
Thursday, March 24
Masih Tentang Rindu
:Jeloe
Hatiku terhempas kau tebas, kau libas
Cintaku meranggas kau lindas, kau gilas
Tiadalagikah cara membelengguku?
Selain menguburku di relungrelung rindu
Rindu ini membunuhku
Jiwaku pergi berlalu pilu
Memunguti sisasisa egomu yang tertinggal di hampa kalbu
Maukah kau mengerti apa yang terjadi?
Inilah aku dengan seribu kekalahan
Genapilah menjadi sejuta bahkan berjuta-juta
Dan aku masih bisa bertahan
Demi setitik rinduku padamu yang masih tertinggal
;surrender
Hatiku terhempas kau tebas, kau libas
Cintaku meranggas kau lindas, kau gilas
Tiadalagikah cara membelengguku?
Selain menguburku di relungrelung rindu
Rindu ini membunuhku
Jiwaku pergi berlalu pilu
Memunguti sisasisa egomu yang tertinggal di hampa kalbu
Maukah kau mengerti apa yang terjadi?
Inilah aku dengan seribu kekalahan
Genapilah menjadi sejuta bahkan berjuta-juta
Dan aku masih bisa bertahan
Demi setitik rinduku padamu yang masih tertinggal
;surrender
Friday, March 18
Sore
Telah lama aku merindumu
Membengkak rasanya hati ini
Lembaran hari telah kulalui
Meski mentari tak terganti
Jam adalah kekalahan
Menit adalah keputusasaan
Detik adalah kehancuran
Memikirkanmu adalah kerinduan
Sampai akhirnya kumenemukanmu
Menyapaku dengan lembut tatapmu
Sejukkan aku dari dahaga rindu
Yang telah kering dan membatu
Kusimpan bayangmu direlungku
Karena kutahu kau kan berlalu
Tinggalkan segumpal rindu yang lain
Terdalam di lubuk hatiku
Kulukis indah rona wajahmu dibenakku
Agar suatu kala ketika rindu
Kan kutatap lekat-lekat lukisan itu
Biar tidak terasa itu rindu
;Crowdy afternoon, Fri, Mar 18th, 2005, at 4:20 PM
Membengkak rasanya hati ini
Lembaran hari telah kulalui
Meski mentari tak terganti
Jam adalah kekalahan
Menit adalah keputusasaan
Detik adalah kehancuran
Memikirkanmu adalah kerinduan
Sampai akhirnya kumenemukanmu
Menyapaku dengan lembut tatapmu
Sejukkan aku dari dahaga rindu
Yang telah kering dan membatu
Kusimpan bayangmu direlungku
Karena kutahu kau kan berlalu
Tinggalkan segumpal rindu yang lain
Terdalam di lubuk hatiku
Kulukis indah rona wajahmu dibenakku
Agar suatu kala ketika rindu
Kan kutatap lekat-lekat lukisan itu
Biar tidak terasa itu rindu
;Crowdy afternoon, Fri, Mar 18th, 2005, at 4:20 PM
Wednesday, February 16
Zarah*
:Yellow
Engkaulah zarah pengalir
Mengarungi alur simpul-simpul darahku
Engkaulah zarah penyusup
Menunggangi molekul angin yang terhirup
Meski cinta ini, Zarah, tak berbalas
Meski rindu ini, Zarah, tak bergema
Tetaplah engkau disitu
Karna ku tak bisa hidup tanpamu
*)Dzarrah - QS. Az-Zalzalah
Engkaulah zarah pengalir
Mengarungi alur simpul-simpul darahku
Engkaulah zarah penyusup
Menunggangi molekul angin yang terhirup
Meski cinta ini, Zarah, tak berbalas
Meski rindu ini, Zarah, tak bergema
Tetaplah engkau disitu
Karna ku tak bisa hidup tanpamu
*)Dzarrah - QS. Az-Zalzalah
Tuesday, February 15
Sebungkus Senyum
Hai, Yellow
Pagi benar engkau datang?
Lama tak bertemu
Kurindukan engkau selalu
Tak kusangka kan bertemu
Hari ini
Mana temanmu yang biasa?
Belum kembali dari pertiwi?
Seseorang merindukannya
Apa? Oh, tugas..
Kau bisa, kan?
Perlu bantuanku lagi?
Dikumpulkan sekarang?
Jangan tersenyum seperti itu
Hanya kan membuatku mati saja
Iya, ini punya temanku
Yang temanmu juga
Tapi dia tak datang hari ini
Engkau masih secantik dulu
Tak tergantikan, memang
Sudah selesai?
Duluan saja, aku lama
Jangan tersenyum seperti itu
Hanya kan membuatku mati saja
Waalaikum salam..
Pernahkah engkau merindukanku?
;herreg, valday, 2005
Pagi benar engkau datang?
Lama tak bertemu
Kurindukan engkau selalu
Tak kusangka kan bertemu
Hari ini
Mana temanmu yang biasa?
Belum kembali dari pertiwi?
Seseorang merindukannya
Apa? Oh, tugas..
Kau bisa, kan?
Perlu bantuanku lagi?
Dikumpulkan sekarang?
Jangan tersenyum seperti itu
Hanya kan membuatku mati saja
Iya, ini punya temanku
Yang temanmu juga
Tapi dia tak datang hari ini
Engkau masih secantik dulu
Tak tergantikan, memang
Sudah selesai?
Duluan saja, aku lama
Jangan tersenyum seperti itu
Hanya kan membuatku mati saja
Waalaikum salam..
Pernahkah engkau merindukanku?
;herreg, valday, 2005
Thursday, February 3
Inginku, Bukan Hanya Jadi Temanmu*
:Yellow
Inginku, bukan hanya jadi temanmu, atau sekedar sahabatmu yang rajin dengarkan ceritamu
Tak perlu hanya kau lihat ketulusan yang sebenarnya tak kusangka, kadang ku hilang kesabaran
Mungkinkah kau akan segera mengerti, seiring jalannya hari, Sungguh, kutergila padamu
Yang ada bila tak juga kau sadari, akan kutempuh banyak cara agar engkau tahu semua mauku
Biarkan aku untuk jadi kasihmu karena tak percaya ungkapan `Cinta tak harus memiliki`
Terlambat jika aku harus berubah, kuterlanjur pahami semua yang ada di dalam dirimu
Dan berulang mencoba tuk merebut hati dan cintamu,
Sadarkah dirimu sering kau kesalkan aku?
Bila masih saja kau menyebut namanya!
*) Yovie & The NUno
Monday, January 17
Sedih, Sedih, Sedih
:Yellow
Telah kubuang jauh-jauh
Semua asa yang telah kau curah
Kedalam hati dan ragaku
Yang ternyata hanya semu
Mungkin memang kau bukan untukku
Dan mungkin aku memang bukan untukmu
Semoga ini yang terbaik
Semoga kau bahagia
Sekarang tak berharga semua penantian
Tak ada yang melukai seperti cinta
Membuatku terjerembab sedalam-dalamnya
Sampai merasa benar-benar lebih baik mati saja
;17,670,002
Telah kubuang jauh-jauh
Semua asa yang telah kau curah
Kedalam hati dan ragaku
Yang ternyata hanya semu
Mungkin memang kau bukan untukku
Dan mungkin aku memang bukan untukmu
Semoga ini yang terbaik
Semoga kau bahagia
Sekarang tak berharga semua penantian
Tak ada yang melukai seperti cinta
Membuatku terjerembab sedalam-dalamnya
Sampai merasa benar-benar lebih baik mati saja
;17,670,002
Subscribe to:
Posts (Atom)