:rindu 1
Hatiku menggebu dirajam rindu
Kepadamu, hai, belahan kalbu
Kapankah aku bisa menemukanmu?
Kalau kau tak hadir di mimpiku
;17,670,002
Saturday, October 30
Monday, October 25
Terjawab
:Yellow
Sejak jingga sore itu
Hatiku tak tersisa lagi
Hancur kau bantingbanting
Luluh berkepingkeping
Lelah aku turutkan hatiku
Dalam sunyinya hidupku
Aku hanya manusia di cengkeraman ego
Demi cinta, terkadang jadi bego
Tak perlu kutanya angin
Hembusannya telah menjawab keraguan
Cintaku yang membara padamu
Yang membuatku tak lagi beku
;bdiu
"Surrender, or be blown into 17,670,002 microcells!"
Sejak jingga sore itu
Hatiku tak tersisa lagi
Hancur kau bantingbanting
Luluh berkepingkeping
Lelah aku turutkan hatiku
Dalam sunyinya hidupku
Aku hanya manusia di cengkeraman ego
Demi cinta, terkadang jadi bego
Tak perlu kutanya angin
Hembusannya telah menjawab keraguan
Cintaku yang membara padamu
Yang membuatku tak lagi beku
;bdiu
"Surrender, or be blown into 17,670,002 microcells!"
Friday, October 22
Venus
:someone
Keindahanmu, Venus, telah membuatku berharap
Entah berharap untuk apa
Keindahanmu, Venus, suatu saat telah membuatku berpaling
Entah berpaling dari apa
Keindahanmu, Venus, telah membuatku patah hati
Entah patah hati untuk hal apa
Keindahanmu, Venus, membuat tidur tak lagi lelap
Entahlah, aku sudah lelah
Budi -
"Surrender, or be blown into 17,670,002 microcells!"
Keindahanmu, Venus, telah membuatku berharap
Entah berharap untuk apa
Keindahanmu, Venus, suatu saat telah membuatku berpaling
Entah berpaling dari apa
Keindahanmu, Venus, telah membuatku patah hati
Entah patah hati untuk hal apa
Keindahanmu, Venus, membuat tidur tak lagi lelap
Entahlah, aku sudah lelah
Budi -
"Surrender, or be blown into 17,670,002 microcells!"
Thursday, October 21
Terserak
:kamu
Aku terserak bersama dedaun kering
Terhempas hembusan angin
Sehina apakah aku dimatamu?
Hingga anginpun tak menghendakiku
Aku pernah mencoba membencimu
Karena rindu yang kau tanam tak pernah pergi
Ah, lebih baik tak merindumu
Kalau tahu akan begini
Biarlah belaian itu tertinggal disini
Bersama sisasisa kedamaian
Yang pernah engkau tinggalkan
Dalam lubuk hati ini yang terdalam
Budi -
"Surrender, or be blown into 17,670,002 microcells!"
Aku terserak bersama dedaun kering
Terhempas hembusan angin
Sehina apakah aku dimatamu?
Hingga anginpun tak menghendakiku
Aku pernah mencoba membencimu
Karena rindu yang kau tanam tak pernah pergi
Ah, lebih baik tak merindumu
Kalau tahu akan begini
Biarlah belaian itu tertinggal disini
Bersama sisasisa kedamaian
Yang pernah engkau tinggalkan
Dalam lubuk hati ini yang terdalam
Budi -
"Surrender, or be blown into 17,670,002 microcells!"
Friday, October 15
Aku Tidak Ingin Berperang Lagi
:Endl's B'day afternoon
Aku datang tanpa senjata
Tanpa keinginan menghancurkan
Tak ada harap untuk dilantakkan
Aku datang tanpa paksaan
Oh, memang disini bukan untuk berperang
Peperangan bukanlah penyelesaian
Tapi kau datang dengan segala tank
Humvee, dan sebuah peluncur roket
Oh, kau memang ingin menghancurkanku
Budi -
"Surrender, or be blown into 17,670,002 microcells!"
Aku datang tanpa senjata
Tanpa keinginan menghancurkan
Tak ada harap untuk dilantakkan
Aku datang tanpa paksaan
Oh, memang disini bukan untuk berperang
Peperangan bukanlah penyelesaian
Tapi kau datang dengan segala tank
Humvee, dan sebuah peluncur roket
Oh, kau memang ingin menghancurkanku
Budi -
"Surrender, or be blown into 17,670,002 microcells!"
Sunday, October 10
Teman, Hanyalah Teman
Tak berlebihan kiranya bila ternyata kamu menganggapku tak lebih dari sekedar teman. Sekedarnya saja. Sekedar teman saja. Tidak lebih.
Dulu pernah tersebar kabar burung yang hanya orang-orang tertentu saja yang tahu, bahwa pernah suatu masa kamu menganggapku lebih. That's why. Lebih dari segi apa? Hanya kamu --yang menganggapku begitu-- yang tahu.
Aku mencintaimu, dan aku tak akan sanggup kalau terus menjadi temanmu, teman yang kau anggap lebih itu, karena aku terlanjur sayang sama kamu.
Oh, sungguh hatiku remuk.
Budi -
"Surrender, or be blown into 17,670,002 microcells!"
Dulu pernah tersebar kabar burung yang hanya orang-orang tertentu saja yang tahu, bahwa pernah suatu masa kamu menganggapku lebih. That's why. Lebih dari segi apa? Hanya kamu --yang menganggapku begitu-- yang tahu.
Aku mencintaimu, dan aku tak akan sanggup kalau terus menjadi temanmu, teman yang kau anggap lebih itu, karena aku terlanjur sayang sama kamu.
Oh, sungguh hatiku remuk.
Budi -
"Surrender, or be blown into 17,670,002 microcells!"
Friday, October 8
Hanya Berharap
Mencernanya, seperti harus mengalahkan sejuta tusukan pedang. Tidak terlalu sulit memang, karena sejuta adalah bilangan yang terdefinisi.
Lalu, apakah lantas aku menjadi salah hanya karena dua kata tersebut? Aku tak pernah memaksakan kehendakku. Aku juga tak pernah mensubversimu secara frontal. Perkara yang sungguh sangat ingin aku hindari.
Dan kaupun cuek. Tetapi, --lagi-lagi-- aku menjadi orang yang salah. Salah telah jatuh pada lubang yang salah. Salah telah jatuh cinta pada pacar orang, salah telah jatuh cinta sama orang yang nggak mencintai diri ini. Tak peduli apapun alasannya, aku tetaplah salah.
Dan kaupun masih cuek. Masih tetap menganggapku sesuatu yang tak pernah ada, goib. Lalu, aku tetaplah salah. Bahkan dengan argumen-argumen fisis dan psikis.
Ok, Ok, kau masih cuek, dan tak peduli. Dan seperti biasa, aku adalah orang yang salah, pada posisi yang salah, pada semua hal yang telah aku lakukan padamu sebagai sebuah obyek riil yang benar-benar aku sayangi.
Kalaulah semuanya menjadi tak berarti diakhir nanti, aku yakin, Tuhan lebih tahu atas apa yang aku lakukan untukmu dan apa yang benar-benar untukmu. Aku tak yakin, tapi sepertinya semua yang aku lakukan selama ini hanyalah untukmu.
Well, sesalah apapun, aku HANYA BERHARAP saja, tidak pernah lebih.
=====
Budi -
"Surrender, or be blown into 17,670,002 microcells!"
Lalu, apakah lantas aku menjadi salah hanya karena dua kata tersebut? Aku tak pernah memaksakan kehendakku. Aku juga tak pernah mensubversimu secara frontal. Perkara yang sungguh sangat ingin aku hindari.
Dan kaupun cuek. Tetapi, --lagi-lagi-- aku menjadi orang yang salah. Salah telah jatuh pada lubang yang salah. Salah telah jatuh cinta pada pacar orang, salah telah jatuh cinta sama orang yang nggak mencintai diri ini. Tak peduli apapun alasannya, aku tetaplah salah.
Dan kaupun masih cuek. Masih tetap menganggapku sesuatu yang tak pernah ada, goib. Lalu, aku tetaplah salah. Bahkan dengan argumen-argumen fisis dan psikis.
Ok, Ok, kau masih cuek, dan tak peduli. Dan seperti biasa, aku adalah orang yang salah, pada posisi yang salah, pada semua hal yang telah aku lakukan padamu sebagai sebuah obyek riil yang benar-benar aku sayangi.
Kalaulah semuanya menjadi tak berarti diakhir nanti, aku yakin, Tuhan lebih tahu atas apa yang aku lakukan untukmu dan apa yang benar-benar untukmu. Aku tak yakin, tapi sepertinya semua yang aku lakukan selama ini hanyalah untukmu.
Well, sesalah apapun, aku HANYA BERHARAP saja, tidak pernah lebih.
=====
Budi -
"Surrender, or be blown into 17,670,002 microcells!"
Subscribe to:
Posts (Atom)